LOMBA 3D WALL
Versi curhat..
Hi teman-teman Alhamdulillah Lia udah
dipercaya jadi anggota lomba 3D wall perwakilan SMANSA CICURG di Al-kausar boarding school. Dan
Alhamdulillah juga dapet juara 3. Terimakasih Al-kausar J. Awalnya sih yang ikutan lomba 3D wall itu
bukan Lia. Tapi Auladina, Aldi sama Kemala. Kemala dan Auladina gak jadi ikutan
soalnya waktunya samaan banget sama lomba OSN. Biasa orang pinter mah banyak
jadwal lomba heheh. Dan akhirnya Lia sama Bunga deh yang jadi pengganti mereka,
makasih ya Aldi, Kemala, Aul udah mercayain lomba ini ke Lia. Terimakasih
banyak udah ngasih kesempatan ke Lia buat ikutan lomba. ini pengalaman yang
sangat berharga dan pertama bagi Lia di SMA . Terimakasih juga kepada Pak Pipin
yang udah bimbing kita, maafin Lia yah pak atas sikap Lia yang kurang sopan.
:-D Terimakasih kepada Pak Karma, Terimakasih juga kepada teman-teman yang udah
do’ain dan support Lia, dan terimakasih juga kepada Ibu dan Bapak Lia. Dan yang
paling utama terimakasih kepada Allah yang maha segalanya.
Ucapan terimakasih
selesai saatnya Lia cerita persiapan dan ketika lomba 3D wall.
Suatu pagi di satu
hari. Suasana kelas sibuk dengan aktivitas latihan sosio drama sejarah.
Masing-masing member anggota kelompok sibuk menghafal sekenario begitupun aku
yang berperan sebagai yusuf kamto. Ketika masing-masing orang sibuk menghafal
adegan dan percakapan. Seorang siswi dari member kelompok kami yaitu Auladina
mengabarkan bahwa dia tidak bisa mengikuti pementasan drama dikarenakan
persiapan Lomba OSN. Semua siswa yang mengikuti lomba dilarang beraktivitas
mengenai apapun kecuali belajar di ruangan tertentu yang disiapkan guru.
Begitupun member anggota kelompok 1 yaitu Kemala yang juga ikutan lomba OSN.
Berbagai cara telah mereka lakukan mulai dari memohon izin kepada pembimbing
OSN sampai memohon izin kepada guru sejarah. Namun aturan ya tetap aturan
mereka tidak diizinkan mengikuti pementasan. Apa boleh buat Auladina, member
kelompok 2, satu kelompok denganku harus
digantikan. Auladina bereperan sebagai Sayuti Melik, dan entah kenapa peran itu
diserahkan dan digantikan olehku.
Auladina : “Lia
aja ya yang gantiin Aul jadi Sayuti Melik?
Lia : “Aul yakin yang gantiin peran Aul, Lia
?
Auladina: “Yakin
Lia…
Lia : “Oke sip”
Aku pun mulai
menghafal dan berlatih untuk memerankan Sayuti Melik, Tiba tiba…
Auladina : “Lia
ikutan lomba 3D wall yah di Al kausar, gantiin Aul”
Lia : “Ah Aul mah suka bercanda, kalo Lia
ikutan lomba gantiin Aul mah, kita harus bertukar jiwa dulu supaya Lia jadi
kreatif kayak Aul.” Tertawa sambil tak
percaya :-D
Auladina :”Bener
Lia seriusan”
Lia : “Ah gak mau ah Aul, Lia kan gak
kreatif”
Auladina : “Eh gak
apa-apa, Lia tinggal nunggu perintah si Aldi aja. Kalo disuruh si Aldi gunting.
Lia gunting gitu aja”
Lia : “ Ah Aul gak mau”
Auladina : “ Ih
kan yang gantiin Aul antara Lia sama Bunga”
Lia : “Ya udah Bunga aja yang kreatif”
Auladina :”Iya
sama Lia juga”
Aku tidak
menanggapinya secara serius karena bagaimana mungkin seorang Lia Siti Aulia
dipercaya ikutan lomba. Dan sepanjang hidup ini hanya semasa SD lah aku pernah
mengikuti lomba. Dan masa SMP prestasi ikut berlombapun hilang, entah kenapa.
Dan inilah ajakan lomba yang membuatku terkejut tak percaya karena telah sekian
lama tak berkompetisi, meningkatkan kualitas diri. Mungkin hanya sekedar
berlomba dan bersaing didalam kelas bertempur dengan soal-soal mata pelajaran
saja yang ketika itu aku lakukan, mungkin memang sangat membosankan bagi
kalian, tapi itulah realita dan kini kesempatan kompetisi kembali dibuka
untukku.
****
Pemanasanpun di
mulai. Ya pagi ini waktunya mata pelajaran olahraga. Kami DOMINO (sebutan kelas XI MIA 5) mulai meregangkan otot-otot
kami. Seperti biasa pemanasan dipimpin oleh 1 orang. Panas terik matahari
begitu sangat menyengat. Aku masih memikirkan perkataan Auladina waktu itu
“Benarkah itu? Seriuskah ajakan itu? Yaa Allah berikan jalan terbaik” Lamunanku
buyar. Ketika Aldi menyapa dan bertanya
kepada ku
Aldi : “ Lia jadi
yah ikutan 3D wall”
Aku masih tak
percaya, ternyata ajakan itu benar.
Lia : “Aldi kan Lia gak kreatif, Aldi percaya
Lia bisa?”
Aldi : “Lia
pasti bisa, aku kalo Lihat Lia persentasi
kayaknya Lia punya bakat
Lia : “ Ya udah. Kapan latihannya?”
Aldi : “Nanti pulang sekolah kita kumpul
ngomongin konsep”
Lia : “Sip”
****
Jam menunjukan
pukul 14.00,belpun berbunyi, waktunya
siswa siswi SMANSA pulang. Orang-orang berhamburan keluar, tapi aku tidak,
karena inilah pertama kalinya seorang Lia Siti Aulia di ajak meeting ngomongin
konsep buat lomba. Yah sedikit membingungkan, namun Aldi dengan sabarnya mengulang
menjelaskan.
Berbagai macam
persiapan telah kami lakukan mulai membicarakan konsep dan tema 3D WALL
MAGAZINE. Mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan, dan mengerjakan sebagaian
kecil property lomba. Membingungkan, benar-benar tidak mengerti. Jujur selama
meeting persiapan 3D wall aku hanya terdiam, berani ngomong kalo ditanya,
mengeluarkan pendapat jika sudah mulai terpojok oleh mereka. Dan jujur orang
yang paling sedikit mengeluarkan ide adalah aku Lia. Dan jujur yang paling
sedikit kerja dan banyak diam adalah Lia. Buka maksud ku untuk bermalas-malasan
tapi entah kenapa tak ada ide yang keluar di otakku, tak ada banyak action yang
aku lakukan. Mungkin karena ini pertama kalinya, sehingga tidak ada banyak
pengalaman yang digunakan untuk dijadikan bahan perbaikan. Sekali lagi
terimakasih sudah mau menerima ku sebagai member lomba.
****
Hari terakhir
menuju lomba, segala persiapan mulai kami matangkan. Bahan persentasi mulai
kami siapkan dan kami tulis untuk dijadikan patokan kami ke depan menghadap
juri. Ketika itu guru pembimbing kami mengunjungi kami, beliau memberikan
masukan kepada kami, terimakasih pak Pipin. Dan tiba-tiba Aldi membawa 3 kotak
makanan dari wali kelas DOMINO Pak Karma, terimakasih Bapak. Begitulah setelah
sekian lama tak merasakan indahnya perjuangan berkompetisi. Teringat ketika SD
yang ketika itu seorang Lia Siti Aulia penuh dengan prestasi mulai dari lomba
LTUB sebagai pembaca UUD 1945, Lomba B.Indonesia, Lomba pramuka, jombore anak
nasional di Cibubur, Seleksi sebagai peserta jambore nasional (pramuka) untuk
menjadi perwakilan jawa barat. Nanti
besok suasana kompetisi akan kembali aku rasakan.
Bunga : “Di gua
mah yakin kita bakal menang”
Aldi : “Bunga lu jangan ngomong gitu”
Begitu optimis
mereka memenangkan kompetisi ini, begitu pun aku yang sangat berharap pula
memenangkannya, ingin sekali rasanya menyumbangkan suatu piala disekolah
sebagai bukti nanti, bahwa dulu seorang Lia Siti Aulia pernah ada disekolah ini
dan pernah merasakan bagaimana berjuang mengharumkan nama baik sekolah.
Waktu pun terus
bergulir waktu sore akan pergi untuk kembali di esok hari. Kami memutuskan
mengakhiri pekerjaan kami. Kami siap bertempur di esok hari menjemput piala
yang akan menjadi milik kami.
****
Hari kamis tanggal
18 Februari 2016. Lia, Bunga dan Adi siap berangkat ke tempat perlombaa yaitu
Al kausar boarding school. Kami pergi menggunakan sepeda motor, karena mobil
sekolah digunakan untuk mengantarkan teman kami yang akan berlomba di Cibadak
untuk lomba OSN. Kami berangkat bersama rombongan marawis smansa yang juga akan
berlomba. Aku berangkat menggunakan motor Pak Hakim dan dibonceng Pak Hakim
pula.
Pak Hakim :
“Namanya siapa?”
Lia : “Lia pak”
Pak Hakim : “Oh
kelas berapa?”
Lia : “11 MIA 5”
Pak Hakim : “oh,
rumahnya dimana?”
LIA : “di Nanggerang”
Pak Hakim : “Oh
Lia asli orang Nanggerang ya?”
Lia: “iya” sembari
tertawa.
Jujur jika aku di
ajakbicara dengan seorang guru, Lia deg-degan, takut dan salah tingkah.mungkin
hal itu terjadi akibat tak terbiasanya berinteraksi secara dekat dengan guru.
Terimakasih karena adanya lomba ini aku mulai melatihnya kembali.
Sesampainya di
Al-kausar, kami langsung daftar ulang ditemani Pak Hakim, karena Pak Pipin
belum datang dan masih ada urusan di sekolah. Karena perlombaan belum dimulai
kami memutuskan untuk menunggu dan duduk dibawah pohon rindang. Tiba-tiba
panitia lomba menjemput dan memerintahkan kami untuk masuk ke ruangan untuk
memulai perlobaan.
Suasana ruangan
masih terlihat kosong, para peserta lomba masih belum berdatangan, mungkin
mereka masih diperjalanan ataukah kami yang terlalu awal datang. Aku kira, aku
harus nunggu peserta lainnya untuk memulai pekerjaan. Tapi ternyata kami sudah
boleh memulai lebih awal dari mereka yang belum datang. Itu keuntungan bagi
kami. Kami segera mengerjakannya dengan sebik mungkin. Sebelumnya Aldi, Bunga,
Lia sudah mendapatkan tugasnya masing-masing. Aldi bertugas untuk menggambar,
mewarnai dan menghias dengan bantuan Bunga. Sedangkan Lia sendiri hanya
bertugas menyiapkan materi, menggunting materi dan menempelkan materi. Awalnya
kami mengerjakannya dengan tenang dang penuh rasa optimis. Namun ketika lawan
kita mulai berdatangan dan mengerjakannya. Ternyata konsep 3D wall mereka lebih
menarik. Jujur ketika itu aku yang sibuk menggunting materi hanya bisa terdiam.
Bunga : “Di kayak
Lia dong tuh, santai”
Aldi masih sibuk bekerja
membetulkan papan 3D, sambil tertawa .
Jujur didalam diam itu tersembunyi kecemasan
dan doa-doa. Guru pembimbing mengawasi
kami, Aku tak berani menatapnya entah kenapa, hanya ada ketakutan ketika itu.
Waktu terus bergulir cepat, semakin menipislah waktu kami untuk menyelesaikan
mading ini. Sekitar pukul 2 semua peserta dilarang melanjutkan bekerja karena
waktu yang telah ditentukan sudah habis. Sekarang waktunya kami
mempresentasikan madding karya kami. Guru pembimbing kami terus memberikan
masukan.
Tibalah saatnya
kami mempresentasikan madingnya. Segala hal yang berkaitan dengan maading kami
ceritakan mulai dari konseo, makna konsep, cara pembuatan dll.
Jujur kami kecewa
dengan hasil madding kami, jauhlebih bagus mereka dari segi 3 dimensi. Tapi
kami memiliki keunggulan yaitu dari hal warna dan konsep dari 3D wall itu
sendiri, itu kata guru pembimbing kami. Syukurlah hal itu membuat kami ada sedikit
harapan untuk memenangkannya. Itu sedikit mengobati rasa kecewa kami.
***
1 hari sebelum
hasil perlombaan di umumkan, Aldi datang menghampiri ku “Lia kita di undang
sama Al-kausar besok di acara penutupan lomba.”
Lia: “Kita doang
di?”
Aldi : “Iya
kayaknya kita doang”
Lia : “kenapa
yah?”
Aldi : “Gak tahu”
Lia :
“Jangan-jangan kita menang”
Aldi :”sttst ah
jangan bilang gitu, gak bakalan menang kita.”
Keesokan harinya
di hari sabtu. Di acara penutupan, kami datang menggunakan mobil sekolah, kami
disambut dengan baik disana. Setidaknya jika memang gak juara aku bisa melihat
kunto aji secara langsung dan bisa nyanyi bareng sama dia. Ini pertama kalinya
lo aku bisa nonton konser kayak gini, sangat bersyukur sekali di bery
kesempatan untuk menonton konsernya dan tentunya geratis pula. Mantap.
Setelah puas
bernyanyi bersama menghilangkan kepenatan dalam berkompetisi. Tibalah
pengumuman kejuaraan. Mulai dari lomba alpas idol, penulisan cerpen, debat dan
tibalah pengumuman pemenang 3D WALL MAGAZINE. Pembawa acara mulai mengumumkan
“Juara ke 3 3D wall magazine diraih oleh….” Jantung ini terus berdetak kencang
doa-doa terus dilantunkan dan “SMANSA CICURUG merih juara 3 3D wall magazine…”
suara sorak gembira terus menyelimuti suasana ruangan “…. Selamat kepada
pemenang”
MashaAllah,
Alhamdulillah sungguh luar biasa.
Tepat ketika
selesai upacara bendera (hari senin), itu pertama kalinya aku berdiri di depan
semua siswa. Diberikan salam penghargaan oleh bapak kepala sekolah.
SELESAI
Mungkin bagi
kalian yang membaca curhatan ini menganggap sedikit berlebihan sampe harus di
post ke blog. Tapi memang inilah tujuan aku bikin blog ini untuk mencurahkan
pengalaman hidup ku, untuk dijadikan pengalaman yang tidak hanya tersimpan di
memori ingatan tapi juga tertulis dalam suatu buku catatan, inilah buku catatan
ku bukan buku yang terbuat dari kertas yang jika hilang, robek dan terbakar
tidak bisa kembali. Tapi blog inilah yang menjadi buku catatanku yang tidak
bisa hilang dan akan terus tersimpan, dan bisa dibaca kembali kapanpun dan
dimana pun. Tentunya tulisan ini agar bisa dibaca oleh anak-anakku kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar