SUDAH LAMA AKU INGIN,
NAMUN TAK KUNJUNG AKU MEMULAI
Bismillahirrohmanirrohim ..
PART 1
SHALAT SUBUH
Tepat
pukul 05.00 jam roker berwarna pink bercorak Hellokitty pun berbunyi
krinimg…krining… krining, suara adzan subuh pun
berkumandang dan udara pagi menusuk pori-pori kulit. seluruh badan ini
enggan bangun dan kaki ini pun enggan pula melangkah untuk pergi berwudhu dan
sembahyang, begitulah cara iblis dan setan mengganggu manusia untuk melanggar perintah sang Maha
kuasa. Tak terkecuali aku, aku pun enggan melangkahkan kaki ini, tanganku
menarik selimut kembali, udara begitu dingin angin meliuk-liuk suara ayam dan
burung yang saling bersahutan, sungguh begitu nikmatnya dunia ini. Begitu
nyenyaknya tidur ini, mimpi-mimpi indah yang bermunculan silih berganti.
sungguh, begitu hebat cara iblis dan setan mengelabui ku untuk meninggalkan perintah sang Maha Besar. Tak
terasa jam menunjukan pukul 05.30 aku pun masih tertidur nyenyak dengan memeluk
boneka pink kesayanganku.
Samar-samar aku mendengar teriakan Ayahku “Bia bangun nak sudah pagi,
cepat bangun!!” sekejap aku
membukakan mataku namun mengabaikan
suara Ayahku. Aku pun melanjutkan tidur
ini. , sungguh nikmat tidur ini,sungguh bahagia bertemu dengannya. Dia pun
tersenyum kepadaku subhanaAllah sungguh manis senyumannya, begitu tampan dan
mempesonanya, aura kesholehan terpancar dari wajarnya. ya tuhan siapakah
dia? Teringat kata orang bahwa mimpi itu
adalah buahnya tidur. Kali ini buah
tidurku diibaratkan strawberry yang berwarna
merah merona dan manis rasanya, sungguh entah ini mimpi karunia darinya
ataukah sang iblis yang mencoba mempermainkanku. Entahlah yang jelas begitu
bahagianya saat itu. kembali disela mimpiku yang indah bersamanya terdengar suara Ibu berteriak “Bia bangun nak
sudah siang, cepat shalat dulu waktu sudah menunjukan jam 6.00 ”. Aku menyadari
hal itu, aku mencoba menggerakan tubuh dan kaki ini. Lagi-lagi tak bisa, aku
melanjutkan tidurku dan kembali bermimpi indah bersamanya. Ayah dan Ibuku kembali membangunkan ku dengan
rasa sabar dan penuh kasih sayang. Namun semua itu sia-sia, aku tak perduli
dengan semua itu. Layaknya ABG labil
yang baru kenal cinta, lagi belajar ingat dia, nonton tv inget dia, lagi
dikelas mandangin dia yah akhirnya inilah cara lain iblis dan setan untuk
menjerumuskan ku ke lubang neraka.
Dengan
perasaan marah ibuku memukulku dan berkata “Bia kamu ini mau jadi apa? Katanya
mau sukses bangun pagi buat shalat subuh aja susah” Aku pun spontan menjawab “Mah pernah ada yang
bilang awal buat sukses itu yah harus bermimpi dulu, yah kalau mau bermimpi
harus tidur dulu kan?” sungguh setan sudah merasuk kedalam jiwa ku begitu
durhakanya aku. “Apa kamu bilang Bia? Kurang hajar sekali kamu. Cepat bangun!!”
ibuku marah dan kembali memukulku.
Aku
tak menerima perlakuan ibu terhadap diriku, dengan wajah cemberut Aku pun segera bergegas untuk berwudhu. Tiba-tiba
“ mau ngapain wudhu?”. Aku menjawab “Mau
shalat katanya tadi disuruh shalat “. “shalat apa jam 07.00? shalat dluha?”.
Aku pun terdiam dan menahan rasa kesal dan sesak didada ini.
Aku
bergegas ke dalam kamar, segera aku melaksanakan kewajibaanku sebagai muslim
dengan tergesa-gesa. Aku tak perduli apakah shalatku itu diterima atau tidak
olehnya. Shalatku itu hanya sekedar menggugurkan kewajiban. Sungguh saat itu begitu
pemalasnya diriku, setelah itu aku tidur kembali. Astagfirullahaladzim
Ayah
dan ibuku kembali marah dengan kelakuanku ini, sungguh wanita seperti apa aku
ini, bukannya bantu orangtua, ini malah asik-asikan tidur. Entahlah bagaimana
perasaan orangtuaku pada saat itu.
Ketika
ayah dan Ibuku memarahiku, “Apaan sih ibu, aku tuh cape pengen
tidur,” ibu menjawab “cape apa kamu? Seharian Cuma main, main dan main
sedangkan ibu gak ada sama sekali istirahatnya” aku spontan menjawab “Yah itu
resiko Ibu rumah tangga, kalo gak mau cape gak usah jadi ibu-ibu” tiba-tiba
Ayahku menampar pipiku, aku tak sadar apa yang sebenarnya terjadi. Apa salahku?
Sungguh BODOH aku saat itu. Aku sempat berpikir bahwa Ayah dan Ibuku tak pernah
menyayangiku tak pernah mengerti keadaan diriku.
Setelah
kejadian itu, dipikiraku hanyalah benci, benci dan benci hidup penuh dengan kebencian.
Naudzubillahimindzalik